top of page

Nikah Muda

  • Writer: Nurina Khansa
    Nurina Khansa
  • Jul 27, 2018
  • 7 min read

Updated: Jan 13, 2022

Hai!

Sebelumnya makasih banyaak buat temen-temen semua yang udah mau mampir dan baca tulisanku disini. Seneng banget denger feedback positif dari temen-temen semua dari blog yang sebelumnya. Semoga apa yang aku share disini emg ada manfaatnya buat semuanya yaak

Setelah beberapa hariĀ kemarin buka usulan buat bikin konten apa buat di posting di blog, banyaak banget yang request buat bikin topik ini.. Jadi mungkin ini salah satu topik yang kamu tunggu buat dibacašŸ˜‚

Blog ini mungkin bakal lebih panjang dari blog-blog sebelumnya, karena terlalu banyak yang ada di pikiranku dan rasanya penting buat aku share ke temen-temen semua dan aku pingin temen-temen semua tau..😊

so here we go,

Nikah Muda...

Ā 

Sejujurnya aku bukan orang yang pernah kepikiran apalagi mentargetkan buat menikah muda. Kalau kamu baca blog sebelum ini pasti kamu tau kapan aku mentargetkan buat menikah.

Dan perjalananku untukĀ akhirnya memutuskanĀ menikah muda juga sangat ga disangka-sangka.

Lagi lagi kalau memang bukan takdir Allah, terlalu aneh rasanya semuanya bisa kejadian kayak gitu. Karena kalau dipikir secara logika bakal terlalu banyak keluar kata "eh kok bisa gitu ya? kenapa bisa pas ya? kalo ga gitu pasti ga kejadian ini ya?" dan lain sebagainya..

Karena dari awal aku dan mas fajarĀ akhirnya ketemu lagi, sampai kita memutuskan buat menikah banyak hal-hal yang rasanya kebetulan.

Dari kita yang mulai chat lagi cuma gara-gara reply instastory, bisa akhirnya pertama kaliĀ ketemu lagi di waktu yang tinggal 2 hari lagi harus udah balik ke malang, nyiapin nikahan yang biasanya butuh waktu sekitar 1 tahun dan kita cuma 2 bulan aja hahaha... šŸ˜‚

Rasanya dimudahin aja gitu semua jalannya.

Padahal buat Allah ga ada yang namanya kebetulan kan?

Begitu juga sama yang namanya restu orang tua..

Karena hubunganku sama mas fajar yang LDR, kita ga punya banyak waktu buat ketemu, apalagi ngajak untuk saling ketemuĀ sama orang tua masing-masing. Tapi ternyata orang tua kita memberi restu yang masyaAllah gampangnya.

Padahal cuma beberapa kali sebelum menikah, kita bisa saling ngajak untuk ketemu orang tua masing-masing.

Tapi gatauĀ kenapa semua rasanya lancar, mudah..

Bahkan bapak memberi izin buat aku menikah, cuma di kali ke 4 bapak ketemu mas fajar😊

ini surat yang mas fajar kasih beberapa hari setelah aku pertama kali diajak buat

kenalan samaĀ orang tua mas fajarā˜ŗļø

Ā 

Dari awal aku dan mas fajat deket, kitaĀ udah sepakat buat merencanakan menikah setelah aku lulus sarjana kedokteran gigi, yang mana waktu itu berarti masih sekitar 2 tahun lagi. Dan setelah kita berdua sepakat, ga pernah ada bahasan dari kita berdua untuk mempercepat rencana kita buat menikah.

Yang ada di pikiranku cuma aku harus fokus kuliah, biar cepet selesai dan ga memperlama rencana kita berdua.. Itu aja.

Tapi, manusia cuma bisa berencana kan?

Dari dulu aku cuma berdoa di datangkan jodoh di waktu yang terbaik. Tapi mas fajar juga berdoa, orang tuaku dan orang tua mas fajar pastinya juga berdoa. Dan kita gatau doa mana yang dikabulkan..

Aku dan mas fajar secara resmi dapat restu dari orang tua kita masing-masing di tanggal 6 Mei kemarin.

Di waktu orang tua mas fajar dateng berkunjung ke rumah buatĀ ketemu bapak dan ibu.

sekalian tiup lilin soalnya bapak ulang tahun hari itu, dan bapak mas fajar juga ulang tahun

beberapa hari yang lalunyaĀ šŸ˜šŸŽ‚

Seperti yang aku bilang tadi, ga ada rencana sama sekali dari aku dan mas fajar buat menikah di waktu-waktu dekat.

Karena waktu itu juga aku danĀ mas fajar juga baru jalan sekitar 4 bulan..

Tapi setelah bapak ibu dan orang tua mas fajar diskusi, barulah muncul pembicaraan untuk ga menunda-nunda pernikahan.

Kenapa? Karena kalau sudah siap, kenapa harus menunda?

Bahkan bapak ga setuju dengan adanya tunangan. Karena ga merubah apapun yang haram jadi halal. Kalau memang sudah siap ya menikah, halal, sah. Begitu katanya..

Terus gimana dengan aku dan mas fajar?

Yang jelas aku kaget😶

Kaget karena sama sekali ga nyangka akan keluar topik se jauh itu.

Tapi pertemuan hari itu akhirnya berakhir dengan keputusan aku dan mas fajar yang harus diskusi lagi tentangĀ ini berdua.

Dan keputusan apapun dari kita nantinya, orang tua bakal mendukung. Entah itu akhirnyaĀ tetap 2 tahun lagi atau dipercepat..

Ā 

Akhirnya aku dan mas fajar ketemu lagi berdua untuk bahas tentang hal kemarin.

Cuma sebentar, sekitar 1 jam aja dengan 1 topik juga yang dibahas, antara dipercepat, atau tetap..

Dan apa yang kita lakuinĀ hari itu?Ā kita ngelakuin kompromi satu sama lain.

Tentang apa yang sama-sama harus kitaĀ pahamin kalau akhirnya kita jadi menikah di waktu dekat ini.

Dari mas fajar, dia minta aku buatĀ mentolerir hubungan kita setelah menikah yangĀ nantinya masih harus LDR, karena pekerjaan dia yang masih harus domisili di semarang.

Sedangkan dari aku, aku minta 2 hal yang harus dia izinin kalau nantinya kita menikah di waktu dekat ini. Yang pertama, izin buat aku menyelesaikan kuliah sampai lulus dokter gigi, yang kedua izin buat ketemu sama kedua orang tuaku kapanpun aku butuh.

Setelah diskusi, akhirnya kita sepakat.

Dan kita berdua memutuskan di hari itu, bahwa kita akan mempercepat pernikahan kita di bulan Juli, sebelum bapak ibu mas fajar berangkat haji..

Ā 

Gimana? Aneh ya?

Kelihatannya segampang, dan semudah itu ceritanya sampai aku memutuskan untuk menikah muda.

Eits,

Tapi jangan dikira ini keputusan yang mudah dan aku nentuin keputusan ini tanpa banyak pertimbangan.

Menikah, mau menikah muda ataupun bukan, tetap banyak resiko yang harus diambil.

Terutama di posisi perempuan, karena setelah menikah tanggung jawab kita bukan lagi ke orang tua, melainkanĀ pindah ke suami.

Which is, orang tua kitaĀ akan jadi prioritas ke sekianĀ setelah suami, dan menurutku itu ga mudah.

Dari kecil aku selalu dekat sama orang tua, bahkan sahabat dan temen curhat ku paling deket adalah orang tua. Apapun yang aku alamin, bapak ibu pasti tau.

Bahkan dari awal aku suka sama mas fajar di kelas 2 SMA, bapak ibu tau, karena aku cerita.

Jadi ga mudah rasanya buat terpisah secara tanggung jawab dengan orang tua.

Dan itu kenapa, waktu diskusi sama mas fajar, hal yang aku minta adalah izin ketemu orang tua.

Iya, memang aku masih akan ketemu keluargaku. Tapi yang jelas frekuensinya akan menurun, karena akanĀ ada prioritas-prioritas baru lagi dihidupku nanti..

Dan kalau aku menyanggupi untuk menikah, berarti aku harus menyanggupi resiko itu juga.

Di hari pernikahanku, ibu bahkan buat puisi yang ditujuin buat aku dan mas fajar.

Mungkin puisi ini yang paling bisa ngewakilin gimana perasaan orang tuaku di hari pernikahan anaknyaā˜ŗļø

sekarang kalian tau kan gimana beratnya memutuskan buat berpisah sama orang tua?

Memutuskan buat menikah muda, berarti sama dengan belajar secara aksel tentang pernikahan..

Karena di usiamu menikah, kemungkinan besar temen2 mu belum ada yang menikah, belum ada temen seusiamu yang bisa kamu jadikan contoh, bahkan bisa jadi temen2 mu yang akan jadikan kamu contoh..

Berat? pastinya,.. karena minimnya sarana diskusi.

Karena temen seusiamu ga akan paham tentang yang kamu alami di pernikahan. Satu-satunya sarana diskusi terbaikmu adalah orang tua, dan mertuamu nantinya, karena mereka pasti paham betul tentang pernikahan, paham betul juga bagaimana sifat anaknya.

Selebihnya, kamu yang harus berusaha sendiri buat belajar. Entah dari buku, dari pengalaman orang lain yang menikah muda atau dari sumber-sumber lain..

Karena ternyata pernikahan itu memang harus dipelajari.

Gimana engga? Orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa, dengan segala sifat yang udah ada di dirinyaĀ tiba-tiba ada di hidupmu setiap hari dan harus kerja sama dengan kamu buat membangun hidup selanjutnya..

Ā 

Terus gimana tentang persiapan pernikahan?

Aku dan mas fajar ga punya waktu banyak buat nyiapin pernikahan kita. Dan sebagian besar posisi ku ada di malang karena masih kuliah. Baru sekitar kurang 1 bulan dari pernikahan, aku baru bisa pulang ke semarang karena baru libur semester.

Tapi alhamdulillah, banyak banget kemudahannya. Dari mulai ngurus surat nikah, cari vendor dan lain-lain..

Tapi persiapan mental nya yang menurutku jauh lebih berat.

Karena gangguan setan selalu ada buat umat manusia yang mau menyempurnakan separuh agamanya..ā˜ŗļø

Aku dan mas fajar ngelaluin hampir setengah persapan nikah dengan LDR, begitu juga dengan aku dan orang tuaku.

Dan kondisi ini bikin aku gabisa banyak diskusi, atau ngobrolĀ ke mas fajar atau orang tuaku selama persiapan pernikahan ini.

Entah kenapa dari yang awalnya yakin 100% bisa muncul rasa ragu-ragu..

Yap, tapi disitulah setan bekerja..šŸ˜‰

Beberapa hari setelah aku memutuskan menikah, malah aku laluin dengan rasa ga nyaman, takut, dan lain sebagainya..

Takut disini adalah takut dengan pandangan masyarakat tentang pernikahan ku ini.

Dan memang bener,

Beberapa orang yang tau tentang kabar pernikahanku justru merespon dengan pertanyaan

.

"Yakin udah siap? Ga takut nikah muda?"

"Lah kok mendadak gini? Ada apa?"

.

dan yang paling parah

"Kamu ga kebablasan kan, Sa?"

.

dan pertanyaan pertanyaan itu sangat sangat mengganggu.

Itulah sulitnya memutuskan buat menikah muda di era jaman sekarang.

Yang kadang orang justru malah memandang kamu aneh, mencurigai, menduga-duga dan lain sebagainya, dan justru memandang "pacaran" sebagai sesuatu yang lumrah, wajar..

Aku sempet ngelaluin hari-hari dimana setiap aku ketemu orang, pasti aku beranggapan orang itu berpikir negatif soal aku, entah bener atau engga..

Aku bahkan sempet mikir untuk ga posting atau sharing tentang rencana pernikahanku ini..

Tapi justru setelah aku mulai terbuka (sama orang-orang yang tepat tentunya),

baru aku merasa kalau ga ada guna nya nyimpen pikiran itu di otakku, karena apapun omongan mereka, mereka bukan part apapun di perjalananku.

Dan aku rasa ga perlu kasih mereka peran, di otakku ataupun di hatikušŸ˜‡

Ā 

Mungkin ini part yang paling kalianĀ semua tunggu-tunggu?

Gimana sih rasanya abis menikaaaah?šŸ˜†

HAHAHAHA SERUU!🤘

Rasanya kayak pacaran setiap hari, tapi halal😜

Yang jelas aku nemuin support system yang baru dihidupku.

Mas fajar jadi alesanku buat cepet selesai kuliah, dan bisa kumpul bareng dia dan keluargaku lagi nantinya.

Apa cuma seneng aja rasanya?

Enggak dong hahaha sebel, jengkel, sedihnya juga adašŸ˜‚

Entah karena akunya yang masih suka rewel,Ā  atau mas fajarnya yang ga peka hahaha banyak deh. Walaupun masalah-masalah yang sekarang ini pasti belom ada apa-apanya sama masalah yang nantinya bakal ada.Ā Tapi kalo ga ada berantemnya, kapan kangennya ya kan? hahaha

Terus nyesel ga nikah muda?

Engga alhamdulillah.. Malah aku ngerasa bisa dari awal nyusun plan kedepan bareng mas fajar, dan bisa nyesuaiin diri satu sama lain lebih awal juga.

Aku ga akan ambil kesimpulan menikah muda itu lebih baik, karena pengalamanku juga masih ga ada apa apanya..

Dan aku yakin tiap orang punya timing terbaiknya masing-masing, seperti yang aku sampein di blog sebelumnya tentang jodoh, asal kita mau mengusahakan dan mendoakan jodoh kita aja.

Tapi yang mau aku sampein disini, jangan takut menikah.

Banyak orang-orang yang mau menikah tapi excuse nya ini itušŸ˜•

belum sarjana lah, belum punya rumah lah dan lain lain..

Padahal jelas kalo di agama aturan menikah juga cuma sudah baligh dan mampu (mampu secara mental dan kesiapan juga), gaada tuh namanya harus sarjana, punya rumah, punya kerjaan tetap dll.

Jadi kenapa harus mempersulit sendiri dengan parameter manusia?

Padahal Allah sendiri menjamin mencukupi hambanyaĀ yang menikah.

Jadi, kalau kamu rasa udah ketemu jodohmu, beranikan diri coba minta restu ke orang tua..

Aku awalnya juga takut menikah, apalagi menikah muda.

Karena ngerasa belum lulus kuliah, masih punya tanggungan kewajiban iniĀ  itu, takut terganggu dan lain lain.

Tapi yang aku rasain sekarang ini justru aku lebih tenang, karena gaada pikiran-pikiran tentang cowok yang mengganggu lagi di otakku, dan justru aku nemuĀ motivasi baru di hidupku buat keluargaku kedepannya..

Sekali lagi, menikah muda atau engga itu tergantung timing.

Tapi menikah itu ibadah, dan pasti banyak berkahnya insyaAllah..😊

Ā 

Aku sangat sangat bersykur sama kondisiku saat ini,

Dan sampe sekarang masih ga nyangka, dalam waktu yang kurang lebih 6 bulan ini banyak moment berharga dihidupku yang aku lewatin..

Dan aku yakin ini memang takdir yang Allah rancang terbaik buat aku, dan ga ada satupun rasanya yang perlu disesalin.

Oiya,

Karena pernikahan ini bukan antara aku dan mas fajar aja, tapi juga antara keluargaku dan keluarga mas fajar, aku sangat sangat bersyukur di jodohkan dengan keluarga yang bisa bikin aku ngerasa ada di keluargaku sendiri. Dan bikin aku ketemu sama orang-orang baru yang bisa ajarin aku tentang hal baru juga..

Dan yang jelas aku bersyukur nemuin mas fajar di hidupuku..

eh ternyata kok jodoh

luv 😘

ahahahahaha ew..

Yaudah itu aja blog kali ini yaaaa,

Semoga bisa jadi sedikit gambaran buat kalian semua tentang nikah muda, dan semoga bermanfaat juga buat kalian baca.

sampai ketemu di blog-blog selanjutnyaaašŸ‘‹

with love,

KhansašŸ–¤

Ā 

Recent Posts

See All
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page